Sabtu, 12 November 2011 | By: yulia fitriani

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN ILMIAH

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN ILMIAH     

Bahasa indonesia dalam tataran ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi yang dikomunikasikan lewat bahasa yang tinggi dan menyajikan fakta dengan metode penulisan yang benar. Biasanya dipakai dalam pembuatan karya ilmiah dan dapat dibuktikan kebenarannya karena isinya merupakan pembahasan dari suatu penelitian yang objektif.     
Sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran, fakta, peristiwa, gejala dan pendapat. Penyampaian karya ilmiah bukan hanya mengekspresikan pikiran saja tetapi menyampaikan hasil penelitian. Karya ilmiah memilki tiga ciri :
1.       Harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna.
2.       Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak menimbulkan kerancuan atau keraguan.
3.       Harus singkat, berlandaskan ekonomi biasa.

Contohnya :
RUMPUT LAUT
Gulma atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam  bahasa Indonesia, istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun.
Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam.
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan di antaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Rumput Laut
Secara botani, yang dimaksud sebagai rumput laut adalah lamun, sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bukan tergantung pada lingkungan ini. Lamun kurang berarti secara ekonomi bagi manusia, tetapi padang lamun menjadi tempat hidup yang disukai berbagai penghuni perairan laut dangkal di daerah tropika.
Bukan sekedar Rumput di Laut
Ada lebih dr 2.500 jenis rumput, dan mereka diklasifikasikan menurut warna. Namun tak peduli warnanya jenis alga yang biasa ditemukan di laut ini merupakan sumber nutrisi penting, termasuk protein, dan pada umumnya mengandung banyak yodium. Kadar yodium yang tinggi dalam rumput laut, dibutuhkan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon pengendali metabolisme tubuh.
Selain itu, banyak sekali mineral yang dikandung rumput laut, seperti kalsium, tembaga, zat besi, potasium dan magnesium. Ada beberapa jenis rumput laut juga mengandung betakaroten, yang menandai banyaknya kandungan vitamin A.
Hal ini membuktikan bahwa mengonsumsi rumput laut menguntungkan. Tidak heran bila 25% santapan orang jepang mengandung rumput laut. Bahkan kadang mereka gunakan sebagai penambah rasa dalam berbagai hidangan.






 sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gulma_laut
               Reader's Digest Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar