Minggu, 20 November 2011 | By: yulia fitriani

CONTOH FORMAT SURAT UNDANGAN RAPAT SEMINAR

                                                                                                          Depok, 01 April 2011

No.            : 008/UKPTI/KA24/UG/11                                                       
Perihal       : Undangan Rapat
Lampiran   : -



Dengan Hormat,

Sehubungan dengan akan diselanggarakannya acara seminar nasional yang akan dilaksankan di Univeristas Gunadarma dengan tema “Uni Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi dan Industri Dalam Meningkatkan Daya Saing Lululusan”.

Maka dengan ini, kami mengundang seluruh Dosen S-1 FILKOM, guna mengikuti rapat untuk membahas mengenai acara seminar nasional tersebut pada pokok surat undangan, untuk hadir pada acara rapat yang akan dilaksanakan pada:

Hari                 : Kamis
Tanggal           : 28 April 2011
Waktu             : 09.00 WIB
Tempat            : Auditorium UG gd 4 lt 6, Depok

Mengingat pentingnya acara tersebut, maka kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu hadir tepat pada waktunya.
Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,                                                                                   Mengetahui,



 Yulia Fitriani                                                                    Prof.Dr.E.S Margianti, SE.,MM
(Ketua Panitia)                                                                    (Rektor Univ. Gunadarma)





Jumat, 18 November 2011 | By: yulia fitriani

fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini  pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi pertahtian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita mengunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah "bahasa yang komunikatif". Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Dengan kata lain, kata besar atau luas, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya "nuansa keilmuan, nuansa  intelektualitas, atau nuansa tradisional".

Contohnya :

  • kata Residu, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata ampas atau sisa. Dengan kata lain, kata besar, luas, ampas, atau sisa dianggap lebih monokatif karena bersifat lebih umum.
  • Leksikografi lebih mudah dipahami dengan kata kamus atau perkamusan.
  • Dahaga lebih sering digunakan untuk kata haus.
  • Griya pada rumah hunian.

Bahasa Indonesia secara baik dan benar

Bahasa indonesia secara baik dan benar                                             
Ø    Bahasa yang baik
Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut disampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita.
Ø    Bahasa yang benar
Bahasa yang benar biasanya berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan).

Jadi bila melihat dari kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa contoh penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar, adalah :
  • Ø  Berapakah ibu mau menjual ayam 1 ekor ini ?
  • Ø  Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Kebayoran, dan berapa ongkosnya ?
  • Ø  Berapakah harga 1 lusin sendok dan garpu ini ?


Contoh di atas adalah contoh bahasa indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok kalimat itu. Untuk situasi di atas, contoh kalimat berikut ini akan lebih tepat.
  • Ø  Berapa nih, Bu, ayam 1 ekor nya ?
  • Ø  Ke Pasar Kebayoran, Bang. Berapa ? 
  • Ø  Berapa nih, Pak, 1 lusin sendok dan garpu ini ?








PEMANFAATAAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN NON ILMIAH

PEMANFAATAAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN NON ILMIAH
Non ilmiah (fiksi) adalah tulisan yang isinya berupa kisah rekaan, umumnya bersifat subyektif, persuasive, gaya bahasannya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya konotatif dan popular, tidak memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah yang ada, bersifat imajinatif, situasi didramatisir.
Macam-macam bahasa pada tataran non ilmiah :
Cerpen, novel, drama, dongeng, roman.

Contohnya:
Dongeng Roro Jonggrang
Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerjaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tentram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri pengging. Ketentraman kerajaan Prmabanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu manghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.
Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kajam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati grak-gerik Roro jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. “cantk nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,”pikir bandung Bondowoso.
Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang, “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku?”, tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang tersentak, mendenngar pertanyaan Bondowoso. “laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, ujar Roro Jonggrang dalam hati, “Apa yang harus aku lakukan ?”. Roro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirnya berputar-putar.
Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serat rakyat Prambanan. Untuk mengiyakan pun tidak mungkin, karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengann Bandung Bondowoso. “Bagaimana, Roro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Roro Jonggrang mendapatkan ide. “saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,”katanya. Apa syaratnya ? inging harta yang berlimpah ? atau istana yang megah ? “. Bukan itu, tuanku, kata Roro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya dalam waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah.
Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “saya percaya tuanku bisa membuat candi tersebut dengan bantuan jin!”. Kata penasehatnya. “Ya, benar juuga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan !”.
Setelah perlengkapan disiapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru, sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumini Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya pimpinan jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bonowoso.
Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan Jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Roro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Roro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Semburat warna merah memancar ke langit dengan didiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.
Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. ”Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Roro Jonggrang  segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!”. Jumlahnya kurang satu !” seru Roro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu.
Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin.......”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang. Ajaib!! Roro Jonggrang lansung berubah menjadi patung batu.
Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wiliyah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut candi Roro Jonggrang.    



PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN SEMI ILMIAH

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN SEMI ILMIAH
Wacana semi ilmiah adalah tulisan yang berisi informal faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya berdasarkan fakta karena terdapat pendapat dari penulis. Oleh karenanya karakteristik wacana semi ilmiah berada di antara ilmiah dan non ilmiah. Jenis-jenis wacana semi ilmiah : Artikel, Editorial, Opini, Feuture, reportase.
Contohnya :
BERMUSIK,
UPAYA MENGHENTIKAN TAWURAN ANTAR PEMUDA
Pemuda Johar Baru menggelar festival musik bertajuk “jembatan Besi #2”, didepan kantor kecamatan Johar Baru. Langka ini sekaligus jadi upaya untuk menyediakan wadah bagi pemdua agar merak tidak lagi terlibat tawuran.
Ada 20 group band, yang beranggotakan pemud setempat, tampil di festival ini sebelumnya, kegiatan serupa bertajuk “Jembatan Besi 1” dilakukan di kelurahan Kampung Rawa, kecamatan Johar Baru. Kali ini, lingkup acara diperluas hingga tingkat kecamatan. Acara diadakan mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.
Fesival ini diadakan sebagai wadah kreatif bagi pemuda Johar Baru. Namun selama ini potensi tersebut tidak terfasilitasi sehingga tenggelam.
“kalau potensi pemdua tidak terwadahi, mereka akhirnya menghabiskan eaktu ningkring di jalan. Buntutnya, mereka gampang diajak tawuran. Namun kalau ada wadah seperti bermusik, mereka bisa menyalurkan potesi tersebut.”
Selain bermusik, potensi yang juga tumbuh di kalangan pemuda antara lain tari, baca puisi, mebuat kerajinan tangan dan olahraga.
Sebagai kegiatan berkelanjutan, harapan banyak pihak yang terlibat untuk menghentikan tawuran di Johar Baru. Keterlibatan itu bisa dilakukan dengan membantu penyediaan tenaga, peralatan, atau tempat yang dibutuhkan para pemuda untuk berkegiatan.
Penyelenggaraan kegiatan juga dilakukan secara sederhana. Untuk membuat panggung musik, lengkap dengan sistem tata suara dan tenda penonton, panitia mengajukan dana 14 juta.
Festyival musik kemarin juga dekemas bersama dengan acara pengobatan gratis dan pembuatan KTP keliling.
Fauzi mengakui, masyarakat adalah pihak yang paling bisa mencari penyelesaian terbaik untuk dirinya sendiri. Anak muda juga menjadi tumpuan untuk menyelesaikan persoalan di lingkup mereka.  





sumber: kompas, minggu 30 Oktober 2011

PEMENUHAN NUTRISI GIZI BURUK

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kurang asupan energi, protein dan mikronutrien dalam jangka waktu yang lama atau mungkin karena terinfeksi penyakit. Seorang anak dikatakan mengalami gizi  buruk apabila berat badan anak tersebut tidak mengalami penigkatan selama 3 bulan berturut-turut. Secara umum, ciri-ciri yang dialami oleh anak gizi buruk yaitu :
1.         Kenaikan berat badan menurun, terhenti, bahkan berkurang.
2.         Ukuran lingkar lengan atas menurun.
3.         Rasio berat badan terhadap tinggi cenderung menurun.

Umumnya gizi buruk diderita oleh anak-anak yang berusia kurang lebih antara 1 sampai 3 tahun. Anak-anak umur 1-3 tahun rata-rata sedang mengalami masa disapih atau berhenti minum susu sehingga kurang nendapatkan asupan protein yang cukup untuk masa pertumbuhannya.
Gizi buruk dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
               1.    Kwashiorkor
                   Istilah kwashiorkor berasal dari bahasa salah satu suku di Afrika yang berarti ‘kurang kasih                                                       sayang ibu”. Tanda-tanda yang khas pada penderitanya yaitu :
a)            Bengkak, terutama pada bagian kaki, tangan atau pada bagian anggota tubuh yang lain dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang.
b)            Berat badan penderita brkurang dan tidak seimbang dengan umurnya.
c)            Wajahnya sembab (moon face).
d)           Otot-ototnya kendor.
e)            Rambut tipis seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa meninggalkan rasa sakit.
f)             Kulit tampak kusam.
g)            Pucat, karena anemia.
h)            Feses encer.
i)              Pembesaran atau pembengkakan hati.
j)              Kulit mengelupas dan kering.
k)            menunjukan gejala akibat kurang vitamin A.
l)              Wajah apatis.

2. Marasmus
                            Tanda-tanda yang khas pada penderitannya yaitu :
                 a)               Badan sangat kurus, hanya tinggal tulang dan kulit.
                 b)               Wajahnya seperti orang tua.
                 c)               Kulitnya keriput.
                 d)              Pucat karena anemia.
                 e)               Feses encer.
                 f)                Dehidrasi dan mengalami kehilangan banyak cairan tubuh.
                 g)               Tulang iga tampak jelas.
                 h)               Menunjukan gejala kurang vitamin A. 
          
           Baik kwashior maupun marasmus, penyebabnya kurang protein dan kalori, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu kwashiorkor terutama lebih banyak kurang protein namun tidak begitu banyak kurang kalori, sedangkan marasmus sangat kurang keduanya.
           Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan :
     a)      Perlambatan pertumbuhan.
     b)      Pengeringan jaringan epitel pada kulit, salutan pernapasan, saluran pencernaan, kelenjar air        mata, dan lain-lain.
               
               Penyebab dari kekurangan vitamin A yaitu :
    a)      Jumlah vitamin A yang diperoleh sangat kurang, baik dari makanan maupun dari sumber   lain.
     b)      Adanya gangguan dalam tubuh, misanya penyerapan dari usus dan penyimpanan vitamin A dalam hati terganggu, atau kehilangan vitamin A dari darah.

Tanda-tanda kekurangan vitamin A yang mudah tampak umumnya pada mata, yaitu sebagai           berikut :
a)      Hemeralopia
Hemeralopia disebut juga buta senja.
b)      Xerosis conjunctivae
Bagian mata menjadi kering, kusam, tegang, dan keriput.
c)      Bercak bito
Pada bagian putih mata muncul bercak seperti buih sabun kadang-kadang seperti lemak.
d)     Xerosis corneae
Bagian hitam mata menjadi kering, keruh dan keriput, hal ini mengganggu penglihatan.
e)      Keratomalacia
Bagian mata yang hitam menjadi lunak dan rusak. Penderita menjadi buta total.


      Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Anak Umur 7-9 Tahun 
Makanan yang bergizi cukup sangat diperlukan pada anak dalam masa pertumbuhan. Makanan yang dikonsumsi sangat penting bagi tubuh sebab mempengaruhi perkembangan jasmani, rohani, daya ingat, dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kecukupan gizi yang dianjurkan adalah banyaknya gizi yang harus terpenuhi oleh seseorang. Kecukupan gizi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya umur, jenis kelamin, aktifitas, berat dan tinggi badan, serta genetika. Rata-rata berat badan untuk anak usia 7-9 tahun adalah 23 kg sementara kebutuhan energinya sebesar 1.900 kal.
Berikut adalah tabel kecukupan gizi yang dianjurkan untuk anak usia 7-9 tahun :


Jenis Nutrisi
Kadar Kecukupan per hari
Protein
36 g
Kalsium (Ca)
500 mg
Fosfor (P)
400 mg
Zat Besi (Fe)
10 mg
Seng (Zn)
10 mg
Iodium (I)
120µg
Vitamin A
2400 UI
Thiamin (Vit B1)
0,8 mg
Riboflamin
1,0 mg
Niasin
13,0 mg
Vitamin C
20 mg


      Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab Negara. Pendapatan suatu keluarga berbanding lurus dengan kesejahteraan keluarga. Tingkat kecukupan gizi suatu keluarga menjadikan tolak ukur kesejahteraan suatu keluarga. Untuk itulah demi terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga di seluruh lapisan masyarakat, maka penting bagi suatu keluarga untuk mengetahui dan melakukan perencanaan kabutuhan gizi untuk keluarganya. Bagi keluarga-keluarga dengan kondisi ekonomi yang tergolong lemah tentu saja mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan gizi anggota keluarganya. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi suatu keluarga memiliki ‘karang gizi’. Karang gizi adalah sebagian dari pekarangan yang khusus diusahakan untuk menghasilkan bahan pangan bergizi cukup asal tanaman dan hewan (ikan dan ternak) langsung digunakan dalam hidangan sehari-hari. Jenis tanaman yang memungkinkan untuk ditamam dalam karang gizi adalah ketela, ubi, nanas, kangkung, sawi, selada, tomat, buncis, kacang panjang, pepaya, jambu, jeruk, mangga, pisang, dan lainnya, sedangkan jenis hewan ternak yang memungkinkan dipelihara adalah ayam, bebek, ikan, kambing, dan kelinci.


Kandungan dalam Susu X
Entrasol merupakan susu tinggi kalsium, baik untuk jantung dan non kolesterol dan mampu mengakal radikal bebas.
Berikut adalah kandungan nutrisi yang terdapat dalam Susu X :
ENERGI
KADAR
Lemak
3,5 g
SFA
1  g
MUFA
1,5 g
PUFA
1 g
Omega 3
160 mg
Omega 6
900 mg
Kolesterol
0
Karbohidrat
19 g
Laktosa
2.6 g
Serat
1,2 g
Protein
5 g
Mineral
1,9 g
Air
1,3 g
Kalsium
500 mg
Fosfor
260 mg
Magnesium
52 mg
Seng
5,3 mg
Selenium
17 µg
Natrium
120 mg
Klorida
125 mg
Kalium
170 mg
Vitamin A
500 IU
Vitamin D3
100 IU
Vitamin E
10 mg
Vitamin C
60 mg
Vitamin B1
0,6 mg
Vitamin B2
0,65 mg
Niasin
8 mg
Vitamin B6
0,85 mg
Vitamin B12
1,2µg
Asam Folat
198 µg
Biotin
15 µg


















sumber : 
hedwigis judith-Ragil Setyo Wahyu Wibowo-Theresia Misa Devina
Karyadi, Darwin.  Muhilal. 1985. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
PENUNTUN KARANG GIZI : Sebagai Penunjang Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Departemen Pertanian bersama UNICEF Indonesia.
PEDOMAN MENGENAL GIZI-KURANG : Direktorat Gizi Dep. Kes. R.I
http://id.wikipedia.org/wiki/Busung_Lapar diakses tanggal 26 Oktober 2011.