Minggu, 18 November 2012 | By: yulia fitriani

TUGAS 2 PENGANTAR TELEMATIKA


1. Jelaskan tentang perkembangan jaringan computer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika !

2.  Jelaskan tentang keuntungan dan kerugian :
a.  Teknologi peer-to-peer
b. Teknologi client-server

3. Jelaskan tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware,  sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless!


JAWAB:
1.    Perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat.
a.       Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukupmengindahkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan.Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembadapangan dari erserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun 198, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun- tahun tersebut, istilah "unix", "email", "PC", "modem", "BBS", "ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka. Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut. Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society - Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR. Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.

b.      Periode Pengenalan
Tahun 1990, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan  tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini,  salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995- 1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide). Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.

c.       Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan di pinggir jalan atau kioskios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non- pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan. Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup. Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada
lingkungan yang berbeda.



2.  Keuntungan dan kerugian :
a. Teknologi peer-to-peer
          Kelebihan Jaringan peer to peer :
-   Tujuan utama peer to peer adalah semua klie dapat menyediakan resources, termasuk di dalamnya bandwidth, storage space, dan computing power.
-     Jumlah node meningkat maka permnitaan layanan miningkat, tetapi kapasitas sistem keseluruhan juga meningkat. Berbeda dengan arsitektur client server dimana penambahan client dapat memperlambat transfer data ke seluruh user.
-    Jaringan peer to peer yang terdistribusi secara alamiah juga meningkatkan keandalan pada saat terjadi kegagalan membackup data melalui banyak peer/host,

         Kerugian dari peer to peer
-          Desentralisasi, tidak ada posisi sentral untuk file dan aplikasi.
-          Keamanan, tidak ada keamanan pada jaringan.

b. Teknologi client-server
Berdasarkan fungsi pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan ada juga server. Server adalah komputer  yang  menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
     Keuntungan client Server :
    - Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan   secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
    - Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang   bertugas sebagai administrator jaringan yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
    - Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
      -  Terpusat, resource dan keamanan data terkontrol melalui server.
      -     Mempunyai skala, satu atau semua elemen bisa diganti bergantung kebutuhan
      -      Fleksibilitas, teknologi baru dengan mudah dapat diintegrasikan ke dalam sistem.
      -     Interoperability, semua komponen (client/jaringan/servr) bekerja bersama-sama.
      -      Mudah di akses-server dapat di akses dari jauh dan melewati multiple platform.

      Kelemahan client Server:
      -          Biaya operasional relatif lebih mahal
      -          Diperlukan adanya komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server
    -     Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
      -         Perawatan, jaringan besar akan membutuhkan seorang staf untuk mengefesienkan operasi.


3. Perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi   dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless!
Jaringan wireless/nirkabel adalah teknogi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk mengirimkan informasi dari pengirim ke penerima. Teknologi ini muncul sebagai jawaban atas keterbatasan jaringan wireline. Mobilitas manusia yang tinggi dan manusia yang selalu dekat menjadi faktor pendorong utama berkembangnya teknologi ini.Beberapa teknologi wireless yang telah dikembangkan antara lain:
Ø WiFi, sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks-WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE-802.11 WiFi awalnya di tujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lbih banyak digunakan untukk mengakses  internet.
Ø Bluetooth, adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kable) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 
Ø WiMAX, Akses komunikasi data pada WLAN menggunakan standart IEEE 802.11, dan biasa disebut WiFi. Akan tetapi WiFi memiliki daerah jangkauan yang terbatas, QoS yang sederhana, frekuensi yang digunakan bisa berlicensi atau unlicensed, dan kapasitasnya terbatas. Karena keterbatasan itulah ditunjang dengan tuntutan mobilitas pengguna, maka dikembangkan teknologi WiMAX dengan menggunakan standart IEEE 802.16a
Ø VSAT, VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerimasinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.
Ø Infrared, Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:
• Near Infra Merah…………….…0.75 – 1.5 µm
• Mid Infra Merah..……………..…1.50 – 10 µm
• Far Infra Merah..……………....…10 – 100 µm




 Sumber:
http://siraith.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-telematika.pdf
http://www.google.co.id/ur.Fnarendro.staff.gunadarma.ac.id


Rabu, 17 Oktober 2012 | By: yulia fitriani

TUGAS 1 PENGANTAR TELEMATIKA


1. Jelaskan peranan telematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan!
2. Apa manfaat dan dampak negatif dari telematika, jelaskan!
3. Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika?
4. Jelaskan perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul!

Jawab:

1.  Peranan telematika dalam bidang pendidikan, menurut Miaarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan, yaitu :
a.       Perpustakaan Elektronik, perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat denngan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berintraksi dengan penggunanya.
b.      Surat Elektronik (E-mail), dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
c.       Ensiklopedia, sebagaian perusahaan yanng menjajakan ensiklopedia saat ini tlah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tetapi juga video, audio, tulisan dan gambar, bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensiklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangna ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedia di elektronik dapat diperbaharui.
d.      Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis (Digital), dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi.
e.       Tele-edukasi dan latihan Jarak Jauh dalam Cyber System, pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professioanal dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yanng bersifat pendidikan formal maupun non formal dalam suatu “cyber system”.
f.       Pengelolaan Sistem Informasi, ilmu pengetahuan tersimpan dalam bentuk dokumen yang sebagian besar tercdtak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecualli sukar diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suati sistem.
g.      Video Teleconference, keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial. 

2.  Manfaat dan dampak negatif dari telematika,
Berbagai macam bentuk yang menjadi dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat. Dampak ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio, efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa kepada masyarakat. Manfaat yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:
a.       Penghematan transportasi dan bahan bakar,
b.      Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi produktif.
c.       Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
d.      Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.

Dampak negatif, berbagai macam damapk negatif salah satunya merupakan resiko/keamanan, kerahasian, integritas, keaslian, non repudation, ketersediaan.



3.  Media komunikasi yang digunakan untuk telematika :
-          Internet
-          Handphone
-          Video Conference


4.  Perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul!
a.       Masa Pra-Satelit
Ø  Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan oerangkat keras seadanya.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasi pun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PPT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia.
Lima tahun kemudian muncul PP No.55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Pada masa itu banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi menghentikan bantuannya.hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia.
Pada tahun 1960-1967, hanya jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidangn telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masiih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memilki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh oleh jerman. Pada saat itu, Indonesia haya dapat membeli produk yang sama dari perusahaan yang sama yakni perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968, mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Pada masa inipun inovasi dalam pemfungsia teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Pada dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Ø  Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962 , TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. Pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11 meter tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya bertupa permainan piano tunggal oleh B.J Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukkan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal dibidanng penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.

b.      Masa Satelit
Ø   Satelit Domestik Palapa
Satelit tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal mulanya dari sebuah konferensi di Jenewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Admnistrative Radio Conference on Space Telecomunication). Pada konferensi ini ditampilkan pula pameran dari perusahaan rakasasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknologi yang berpihak pada kepentingan Orba.




Rabu, 27 Juni 2012 | By: yulia fitriani

PENTINGNYA STANDARISASI & SERTIFIKASI KEAHLIAN TI




Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi saat ini membuat secara tidak langsung dinamika indurtri juga meningkat dan menuntut para profesionalnya rutin dan berkesinambungan mengikuti aktifitas menambah ketrampilan dan pengetahuan baru.
Perkembangan industri TI membutuhkan formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatannya.
Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar profesi dibidang tersebut. Standart yang tepat dan diteliti untuk profesi ini hanya akan memiliki sedikit relevansi jika tidak adanya proses yang menjamin kemutakhiran pengetahuan profesi TI.
Indonesia sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) telah aktif turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standaritation), yang mencoba merumuskan standarisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi.

Standarisasi profesi telah menjadi pertimbangan penting untuk beberapa institusi pemerintah, seperti :
-        -    Badan pengkajian dan penerapan teknologi
-        -    Departemen tenaga kerja
-        -    Departemen pendidikan
-        -    Departemen perdagangan dan industri

Dalam proses perumusan standarisasi yang akan digunakan di Indonesia melibatkan IPKIN. Klasifikasi pekerjaan ini dirancang dengan mempertimbangkan persyaratan utama dipertimbangkan berdasarkan :
-          -  Latar belakang akademik
-          -  Pengembangan sistem, pengalaman pemeliharaan
-          -  Pengembangan profesi

Persyaratan tambahan dievaluasi berdasarkan :
-          -  Pengalaman menulis dan menerjemahkan
-          - Kegiatan keilmuan, seperti survey, riset, dan sebagainya
-          - Pelatihan
-          - Organisasi profesi
-          - Penghargaan

Standar Profesi TI Baru
-               -   Standar Kompetensii Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
-               -   Lembaga dari pemerintah, yaitu Departemen Komunikasi dan informasi, Kementrian Ristek/BPPT,  
           Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan-Depdiknas, dan Depnakertrans
-               -  Dari institusi pendidikan, yaitu institut teknologi bandung (ITB) dan Pusat Pengembangan  Penataran Guru  
           Teknologi Bandung

Sertifikasi IEE merupakan suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persayaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.

Sertifikasi bertjuan untuk:
-         -  Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
-         - Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
-         - Pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Pentingnya sertifikasi bagi tenaga TI profesional :
-         -  Sertifikasi merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat sebagai promosi, gaji)
-          - Perencanaan karir
-          - Profesional development
-          - Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika TI tersebut harus bekerja  
         pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan    
         sertifikat tersebut.

Bagi masyarakat luas sertifikasi ini menjadikan :
-         - Memiliki staff yang up to date dan berkualitas tinggi.
-         - Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif    
        terhadap kemampuan staff, kontraktor dan konsultan.
-         - Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.




                zaki-math.web.ugm.ac.id/...profesi/standarisasi_dan_sertifikasi.pdf


PROFESI/BISNIS TI PALING PROSPEKTIF


PROFESI/BISNIS TI PALING PROSPEKTIF


Dunia Teknologi Informasi saat ini semakin berkembang pesat, hal ini membuat peluang kerja dalam dunia semakin banyak. Profesi dalam dunia IT pun cukup menarik minat, disamping boomingnya dengan penghasilan yang di dapat lumayan besar.

Perlu diketahui bahawa hampir setiap bulannya ada 2,7 miliar orang search di google, jumlah pesan tertulis yang diterima dan dikirim setiap hari melebihi jumlah total populasi, lebih dari 3000 buku dipublikasi setiap harinya diproduksi 1.900 CD 150 juta panggilan telepon setiap detik. Jumlah total informasi ilmiah baru double setiap 2 tahun.

Dan kita sadari komputer hampir mengerjakan apa saja, komputer tidak perlu tidur, komputer tidak lelah, komputer tidak sakit atau ambil cuti untuk refreshing/rekreasi, komputer dianggap lebih efisisen daripada manusia. Karenanya dengan alasan ekonomis, kecendrungan untuk mengganti manusia dengan komputer sangat tinggi. Teller bank, operator telepon, graphic artist, satpam, buruh perakitan bahkan profesional seperti doktor, pengacara, guru, akintan, psikolog menemukan bahwa komputer dapat melakukan beberapa tugas merka lebih efektif.

Dengan istilah 'komputer "de-skilling" manusia' dapat kita lihat seperti Pilot “di lengkapi dengan" auto-pilot, Warung “dilengkapi dengan” mesin pembuat minuman, mereka menjadi sekedar pengamat pasif & penekan tombol.
Secara garis besar profesi-profesi di bidang TI di golongkan menjadi 4 kategori, yaitu :
      1.      Network System
     Jenis profesii yang termasuk dalam bagian ini meliputi network administrator, teknisi jaringan, PC support,          
     Analis Data Komunikasi, Administrator keamanan jaringan.

      2.      Information Support and services
     Profesi pekerjaan ini membantu kita untuk memperoleh data dan informasi. Profesi ini meliputi customer  
     service helpdesk, teknikal support, database administrator. Profesi ini sangat membantu dalam proses   
    pekerjaan jika ada yang bermasalah dengan komputer secara umum dan diperlukan untuk  mengatur data- 
      data yang dimilki oleh sebuah organisasi maupun perusahaan.

      3.      Interactive Media
      Berhubungan dengan media merupakan salah satu karakteristik dalam dunia informasi, semua harus   
      menggunakan media, seperti Web Development, Web Design, penggambar 3D. Jenis profesi ini    
      membutuhkan seni dalam bidang teknologi informasi.

      4.      Programming Software Enginerring
      Dunia komputer tidak lepas dengan nama program, jika dunia komputer tanpa program, sama saja  
     manusia tanpa otak. Bidang programmer dan system analis sangat di perlukan sekali dalam bidang   
     komputer.

Dengan melihat peluang yang potensial di bidang bisnis Teknologi Informasi saat ini dapat dilihat dengan potensi bisnis yang mampu menarik investor asing. Seperti salah satunya bisnis permainan virtual (game online). Dari keseluruhan pengguna internet di Indonesia, 80% diantaranya  berada di kisaran umur 15-30 tahun. Rentang usia tersebut merupakan pasar utama dari bidang game online. Faktor pendorong lainnya adalah soal infrastruktur internet yang terus mengalami kemajuan dan jumlah pengguna internet yang masih terus bertumbuh.  


                 images.ahmadabdulhaq.multiply.multiplycontent.com/.../...
             http://swa.co.id/technology/indonesia-pasar-potensial-bisnis-game-online