Jumat, 04 November 2011 | By: yulia fitriani

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN SEMI ILMIAH

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN SEMI ILMIAH
Wacana semi ilmiah adalah tulisan yang berisi informal faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya berdasarkan fakta karena terdapat pendapat dari penulis. Oleh karenanya karakteristik wacana semi ilmiah berada di antara ilmiah dan non ilmiah. Jenis-jenis wacana semi ilmiah : Artikel, Editorial, Opini, Feuture, reportase.
Contohnya :
BERMUSIK,
UPAYA MENGHENTIKAN TAWURAN ANTAR PEMUDA
Pemuda Johar Baru menggelar festival musik bertajuk “jembatan Besi #2”, didepan kantor kecamatan Johar Baru. Langka ini sekaligus jadi upaya untuk menyediakan wadah bagi pemdua agar merak tidak lagi terlibat tawuran.
Ada 20 group band, yang beranggotakan pemud setempat, tampil di festival ini sebelumnya, kegiatan serupa bertajuk “Jembatan Besi 1” dilakukan di kelurahan Kampung Rawa, kecamatan Johar Baru. Kali ini, lingkup acara diperluas hingga tingkat kecamatan. Acara diadakan mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.
Fesival ini diadakan sebagai wadah kreatif bagi pemuda Johar Baru. Namun selama ini potensi tersebut tidak terfasilitasi sehingga tenggelam.
“kalau potensi pemdua tidak terwadahi, mereka akhirnya menghabiskan eaktu ningkring di jalan. Buntutnya, mereka gampang diajak tawuran. Namun kalau ada wadah seperti bermusik, mereka bisa menyalurkan potesi tersebut.”
Selain bermusik, potensi yang juga tumbuh di kalangan pemuda antara lain tari, baca puisi, mebuat kerajinan tangan dan olahraga.
Sebagai kegiatan berkelanjutan, harapan banyak pihak yang terlibat untuk menghentikan tawuran di Johar Baru. Keterlibatan itu bisa dilakukan dengan membantu penyediaan tenaga, peralatan, atau tempat yang dibutuhkan para pemuda untuk berkegiatan.
Penyelenggaraan kegiatan juga dilakukan secara sederhana. Untuk membuat panggung musik, lengkap dengan sistem tata suara dan tenda penonton, panitia mengajukan dana 14 juta.
Festyival musik kemarin juga dekemas bersama dengan acara pengobatan gratis dan pembuatan KTP keliling.
Fauzi mengakui, masyarakat adalah pihak yang paling bisa mencari penyelesaian terbaik untuk dirinya sendiri. Anak muda juga menjadi tumpuan untuk menyelesaikan persoalan di lingkup mereka.  


kompas, minggu 30 Oktober 2011

0 komentar:

Posting Komentar