Minggu, 06 Mei 2012 | By: yulia fitriani

KRATON RATU BOKO





Kraton Ratu Boko,
               

Hmmmm.... awalnya begitu masuk ke kraton boko ini saya berharap banyak adanya bangunan candi-candi seperti candi prambanan, candi borobudur yang dipenuhi dengan patung atau stupa-stupa, tapi begitu melangkahkan kaki dan menaiki setiap anak tangga yang ada di sana dan masuk dari pintu gerbang istana, disambut dengan gapura tinggi. Saya langsung menuju ke bagian tengah. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementera gapura ke dua memiliki 5 pintu. Saya tertegun ternyata yang saya temui disana hanyalah hamparan rumput gersang nan luas. Sekitar 45m dari gapura kedua, saya menemui bangunan candi yang berbahan dasar putih. Tak jauh dari situ, ada pula Candi Pemabakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar dan memiliki 2 teras. Saya temui sumur bila berjalan ke arah tenggara dari candi pembakaran. Konon sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci  yang diberikan mantra.
Saya sangat penasaran dengan tempat ini pada zamannya. Saya sangat ingin tahu dan mencari tahu...

Dan setelah mencari tahu, ternyata Kraton Ratu Boko ini  merupakan sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (biara di bukit yang poenuh kedamaian) ini didirikan untuk menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spritual. Memang pada saat saya berdiri di tempat ini saya merasakan keheningan kedamaian dan sekaligus melihat pemandangan kota yogyakarta dan candi prambanan dengan latar Gunung Merapi.

Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas bertuliskan “Om Rudra ya namah swaha” sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama lain Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.
Sedikit yang tahu bahwa istana ini adalah saksi bisu awal kejayaan di tanah Sumatera. Balaputradewa sempat melarikan diri ke istana ini sebelum ke sumatera ketika di serang oleh Rakai Pikatan.
Sebagai sebuah bangunan peninggalan, istna Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukan ciri-ciri sebagai tempat tinnggala. Itu ditunjukkan dari adanya bangunagn berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal hanya batur-batur dari batu saja.

Ternyata banyaknya bangunan sejarah yang ada di Indonesia ini, dan masih banyak lagi yang saya sendiri belum tahu dan belum mengenalinya seperti Candi Ratu Boko. Yang selama ini saya hanya tahu dengan candi Prambanan atau candi Borobudur saja. Dan mungkin masih banyak lagi candi lain yang ada di Indonesia, yang kita harus kenali. Menurut saya pemandangan disana kan terlihat indah bila kita melihatnya dikala senja datang, karena kalau siang hari akan sangat terasa panas sekali.
Betapa pentingnya kita mengenali akan adanya bangunan prasejarah bangsa ini.




0 komentar:

Posting Komentar