Kraton Ratu Boko,
Hmmmm.... awalnya begitu masuk ke
kraton boko ini saya berharap banyak adanya bangunan candi-candi seperti candi
prambanan, candi borobudur yang dipenuhi dengan patung atau stupa-stupa, tapi begitu
melangkahkan kaki dan menaiki setiap anak tangga yang ada di sana dan masuk
dari pintu gerbang istana, disambut dengan gapura tinggi. Saya langsung menuju
ke bagian tengah. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementera gapura ke dua
memiliki 5 pintu. Saya tertegun ternyata yang saya temui disana hanyalah
hamparan rumput gersang nan luas. Sekitar 45m dari gapura kedua, saya menemui
bangunan candi yang berbahan dasar putih. Tak jauh dari situ, ada pula Candi
Pemabakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar dan memiliki 2 teras. Saya
temui sumur bila berjalan ke arah tenggara dari candi pembakaran. Konon sumur
tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra.
Saya sangat penasaran dengan
tempat ini pada zamannya. Saya sangat ingin tahu dan mencari tahu...
Dan setelah mencari tahu, ternyata Kraton
Ratu Boko ini merupakan sebuah bangunan
megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu
keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara
(biara di bukit yang poenuh kedamaian) ini didirikan untuk menyepi dan
memfokuskan diri pada kehidupan spritual. Memang pada saat saya berdiri di tempat
ini saya merasakan keheningan kedamaian dan sekaligus melihat pemandangan kota
yogyakarta dan candi prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Meski didirikan oleh seorang
Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya
Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas bertuliskan “Om Rudra ya
namah swaha” sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama
lain Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat
beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai
Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para
pengikut Hindu.
Sedikit yang tahu bahwa istana
ini adalah saksi bisu awal kejayaan di tanah Sumatera. Balaputradewa sempat
melarikan diri ke istana ini sebelum ke sumatera ketika di serang oleh Rakai
Pikatan.
Sebagai sebuah bangunan
peninggalan, istna Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika
bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini
menunjukan ciri-ciri sebagai tempat tinnggala. Itu ditunjukkan dari adanya
bangunagn berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang
tertinggal hanya batur-batur dari batu saja.
Ternyata banyaknya bangunan sejarah
yang ada di Indonesia ini, dan masih banyak lagi yang saya sendiri belum tahu
dan belum mengenalinya seperti Candi Ratu Boko. Yang selama ini saya hanya tahu
dengan candi Prambanan atau candi Borobudur saja. Dan mungkin masih banyak lagi
candi lain yang ada di Indonesia, yang kita harus kenali. Menurut saya pemandangan
disana kan terlihat indah bila kita melihatnya dikala senja datang, karena
kalau siang hari akan sangat terasa panas sekali.
Betapa pentingnya kita mengenali akan
adanya bangunan prasejarah bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar