TUGAS
3 KELOMPOK
BAHASA INDONESIA 2 #
PERAN PERAWAT DALAM
MEMBERIKAN KESEHATAN GIZI SEIMBANG SESUAI DENGAN DIET PASIEN
NAMA ANGGOTA :
HERMAN ZACHARIAS (1A111006)
: YULIA FITRIANI (1A111177)
: JAHIRAH GEYS (1A111065)
: M. SUBHAN (1A111043)
: FREDDY (1A111057)
: MELKI RAHMI (18110064)
KELAS : 3 KA 20
DOSEN : TRI WAHYU RETNO NINGSIH, SS
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan dan Sasaran
Diet adalah jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet
sangat dipengaruhi oleh latar belakang individu atau keyakinan yang dianut
masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, namun suatu kelompok
masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis
makanan.
Berbeda dalam
penyebutan dibeberapa negara, dalam bahasa indonesia, kata “Diet” lebih sering
ditunjukkan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur
asupan nutrisi tertentu.
Dalam perkembangannya, diet dalam
konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
●Menurunkan Berat (massa) badan
misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
●Meningkatkan Berat (massa)
badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
●Pantang terhadap makanan tertentu
misalnya bagi penderita diabetes(rendah karbohidrat dan gula).
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang
mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas
(fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Direktorat gizi Depkes pada tahun
1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil yang terdiri dari menu yang beraneka
ragam makanan dalam jumlah dan proprosi yang sesuai.
1.2 Hipotesa atau Masalah
Hipotesa
atau masalah yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Asupan
zat gizi seimbang pasien yang sesuai dengan pasien
2.
Ketidasesuaian diet dengan konsumsi zat gizi seimbang pasien
3.
Tingkat pengetahuan gizi seimbang yang sesuai dengan pasien
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai kebiasaan makan dan kesesuaian diet pasien.
Membantu pasien dalam membuat kebijakan untuk memberikan pengetahuan gizi yang
seimbang.
1.3 Ruang Lingkup telaah
Perawat
merupakan profesi yang unik, profesi yang menangani respon manusia dalam
menghadapi masalah kesehatan, dan secara
esensial menyangkut kebutuhan dasar manusia.
Perawat harus dapat mengkaji kapan suati data
indikasi adanya masalah, dan perlakan seperti apa untuk mengatasi masalah
kesehatannya dan memenuho kebutuhna dasarnya.
Keperawatan
pada dasarnya adalah human science and
human care; dan caring menyangkut
upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang
berbeda dari manusia lainnya (Watson, 1985).
1.3.1
Peran Perawat Sebagai Pendidik
A.
Peran Edukator
1.
Pembelajaran yang merupakan dasar dari semua tahap kesehatan dan tingkat
pencegahan.
2.
Perawat harus mampu mengajarkan tindakan peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,memberikan info yang tepat tentang kesehatan.
B.
Peran Pengamat Kesehatan
Mengkoordinir monitoring terhadap perubahan yang
terjadi pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menyangkut
masalah kesehatan melalui kunjungan rumah,pertemuan, observasi, dan pengumpulan
data.
C.
Peran Koordinator Pelayanan Kesehatan
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lain
sehingga pelayanan yang diberikan
merupakan kegiatan yang menyeluruh.
D.
Peran Koordinator
Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan
kesehatan yang diterima oleh keluarga dan bekerja sama dengan keluarga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan sebagai penghubung dengan institusi pelayanan
kesehatan lainnya,supervise terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan
anggota tim.
E.
Peran Pembaru
Perawat dapat berperan sebagai inavator terhadap individu
keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang
berkaitan dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
F.
Peran Fasilitator
Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat
untuk memecahkan masalah kesehatan,diharapkan perawat dapat memberikan solusi
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Riset Diet Garam
2.1.1 Pengertian
Yang
dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium seperti yang
terdapat didalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO₃), bakin, natrium
benzoat, dan vetsin (mono natrium glutamat).
Asupan
makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan, sehingga
tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan
pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium).
Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam
bentuk natrium klorida, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau
asites dan atau hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati,
penyakit ginjal tertentu, dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan dan
hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites dan atau
hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.
2.1.2 Tujuan diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu
menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah pada hipertensi.
2.1.3 Syarat Diet
Syarat-syarat diet garam rendah
adalah :
a.
Cukup energi, protein, mineral, dan
vitamin.
b.
Bentuk makanan sesuai dengan keadaan
penyakit.
c.
Jumlah natrium disesuaikan dengan
berat tidaknya retensi garam atau air dan atau hipertensi
BAB III
PENGOLAHAN DATA & ANALISIS
3.1 Metode Pengumpulan Data & Analisis
3.1.1
Macam diet dan indikasi pemberian
Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan
edema atau asites dan atau hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit
dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada
kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi.
Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat diet garam
rendah, yakni :
·
Diet
garam rendah I (200-400 mg Na)
Diet
garam rendah I diberikan pada pasien dengan edema, asites dan atau hipertensi
berat. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
·
Diet
garam rendah II (600-800 mg Na)
Diet
garam rendah II diberikan pada pasien dengan edema, asites dan atau hipertensi
tidak terlalu berat. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya
dengan diet garam rendah I.
·
Diet
garam rendah III (1000-1iet 200 mg Na)
Diet
garam rendah III diberikan pada pasien dengan edema dan atau hipertensi ringan.
Pengelolaan makanan boleh menggunakan 4gr garam dapur.
·
Ukuran Rumah Tangga
Bahan
Makanan
|
Berat
(g)
|
Urt
|
Beras
|
300
|
5 gls nasi
|
Daging
|
100
|
2 ptg sdg
|
Telur ayam
|
50
|
1 btr
|
Tempe
|
100
|
4 ptg sdg
|
Kacang hijau
|
25
|
2½ sdm
|
Sayuran
|
200
|
2 gls
|
Buah
|
200
|
2 ptg sdg pepaya
|
Minyak
|
25
|
2½ sdm
|
Gula pasir
|
25
|
2½ sdm
|
·
Nilai
Gizi
Energi
|
2230
kkal
|
Protein
|
75
g
|
Lemak
|
53
g
|
Karbohidrat
|
365
g
|
Kalsium
|
500
mg
|
Besi
|
24
mg
|
Tiamin
|
1,2
mg
|
Vitamin
C
|
87
mg
|
Natrium
|
305
mg
|
·
Pembagian
Bahan Makanan Sehari
Beras
|
140 g = 2 gls nasi
|
Daging
|
50 g = 1 ptg sdg
|
Tempe
|
50 g = 2 ptg sdg
|
Sayuran
|
75 g = ¾ gls
|
Buah
|
100 g = 1 ptg sdg
pepaya
|
minyak
|
10 g = 1 sdm
|
PAGI SIANG
& SORE
Beras
|
70 g = 1 gls nasi
|
Telur
|
50 g = 1 btr
|
Sayuran
|
50 g = ½ gls
|
Minyak
|
5 g = ½ sdm
|
Gula pasir
|
10 g = 1 sdm
|
P
Pukul 10.00 WIB
Kacang
hijau
|
25
g = 2½ sdm
|
Gula
pasir
|
15
g = 1½ sdm
|
·
Bahan
Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan makanan
|
Dianjurkan
|
Tidak dianjurkan
|
Sumber karbohidrat
|
Beras, kentang, singkong, terigu,
tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di
atas tanpa garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit,
kue kering.
|
Roti, biskuit dan
kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking powder dan soda.
|
Sumber protein
hewani telur maksimal 1 btr sehari
|
Daging dan ikan
maksimal 100 g sehari; telur maksimal 1 btr sehari.
|
Otak, ginjal,
lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur yang diawet dengan garam dapur
seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng,
kornet, ebi, udang kering, telur asin, dan telur pindang.
|
Sumber protein
nabati
|
Semua kacang-kacangan
dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam dapur.
|
Keju, kacang tanah
dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan
lain ikatan natrium.
|
Sayuran
|
Semua sayuran
segar; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
|
Sayuran yang
dimasak dan diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti
sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan acar.
|
Buah-buahan
|
Semua buah-buahan
segar; buah yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
|
Buah-buahan yang diawet
dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng.
|
Lemak
|
Minyak goreng,
margarin, dan mentega tanpa garam.
|
Margarin dan
mentega biasa.
|
Minuman
|
Teh, kopi.
|
Minuman ringan.
|
Bumbu
|
Semua bumbu-bumbu
kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium. Garam dapur
sesuai ketentuan untuk Diet Garam Rendah II dan III.
|
Garam dapur untuk
Diet Garam Rendah I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang
mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, maggi, sambal tomat, petis,
dan tauco.
|
·
Contoh
Menu Sehari
PAGI
|
SIANG
|
MALAM
|
Nasi
|
Nasi
|
Nasi
|
Telur
dadar
|
Ikan
acar kuning
|
Daging
pesmol
|
Tumis
kacang panjang
|
Tahu
bacam
|
Keripik
tempe
|
|
Sayur
lodeh
|
Cah
sayuran
|
|
Pepaya
|
Pisang
|
Pukul 10.00 WIB
Bubur
kacang hijau
BAB
IV
PENELITIAN
4.1 Hipotesa I – Diet Rendah Protein
4.1.1 Tujuan Diet Rendah Protein:
Diet
rendah protein bagi penderita mempunyai tujuan sebagai berikut:
·
Memberikan makanan dalam jumlah cukup tanpa
memberatkan kerja ginjal.
·
Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah.
·
Mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh.
4.1.2 Hal yang perlu diperhatikan
dalam Diet Rendah Protein :
·
Asupan natrium dibatasi, terutama bila disertai hipertensi atau
terjadi oedem, sulit/sedikit kencing (ikuti aturan diet rendah garam).
·
Kalori yang diberikan harus mencukupi agar protein
dalam tubuh tidak dipakai sebagai sumber energi.
4.1.3 Makanan Yang harus dihindari dalam Diet
Rendah Protein:
·
Makanan sumber protein nabati karena mempunyai mutu
protein yang lebih rendah bila dibandingkan dengan protein hewani. Contoh:
tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau,
kedele, dll).
4.1.4 Makanan yang harus
dibatasi dalam Diet Rendah Protein
·
Sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur, ikan,
hati, dan lain-lain
·
Susu dan keju
·
Makanan atau kue yang dibuat dari bahan tersebut di
atas.
4.1.5 Makanan yang diperbolehkan dalam Diet Rendah
Protein:
· Buah-buahan.
· Sayur-sayuran.
· Makanan
tinggi kalori rendah protein seperti sirup ,madu, ubi-ubian, kue nagasari,
hunkwe, dll.
4.1.6 Tips dalam Diet Rendah Protein:
·
Makanan lebih baik dibuat dalam bentuk kering.
·
Bila jumlah urin sehari kurang dari normal, maka perlu
membatasi minum.
4.2 Hipotesa II –
Diet Hati
4.2.1
Pengertian Diet hati
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagain besar
hasil pencernaan setelah diabsorpsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan
atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut kebagian tubuh yang membutuhkan.
4.2.2 Tujuan
Diet Hati
Ø Mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal tanpa meberatkan fungsi hati.
Ø Meningkatkan
regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut atau meningkatkan
fungsi jaringan hati.
Ø Mencegah
katabolisme protein.
Ø Mencegah
penurunaan berat badan atau meningkatkan berat badan.
Ø Mencegah
atau mengurangi asites, varises esofagus, dan hipertesi portal.
Ø Mencegah
koma hepatik.
4.2.3 Syarat Diet Hati
·
Energi Tinggi untuk mencegah pemecahan
protein.
·
Lemak cukup.
·
Protein agak tinggi.
·
Vitamin dan mineral.
·
Natrium diberikan rendah.
·
Cairan diberikan biasa.
·
Untuk makanan lemak.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Jenis
makanan berhubungan dengan asupan gizi pada pasien
- Variasi
makanan berhubungan dengan asupan gizi pada pasien
- Cita
rasa makanan berhubungan dengan asupan gizi pada pasien
B.
Saran
- Disarankan
kepada staf keperawatan Gizi agar
dapat melakukan penyuluhan dihari pertama kepada pasien, untuk memenuhi
nutrisi gizi yang seimbang.
- Cita
rasa makanan yang bervariasi diharapakan dapat menambah selera makan
pasien sehingga kebutuhan zat gizi yang seimbang sabagai bagian dari
proses diet dapat terpenuhi.
- Sebelum
menyusun menu diawali dengan konsultasi dengan dokter gizi terlebih
dahulu
Demikian hasil diskusi kelompok kami yang dapat kami paparkan mengenai “Peran Perawat Dalam Memberikan Kesehatan Gizi Seimbang Sesuai Dengan Diet Pasien’ yang menjadi pokok bahasan pada tugas ke -3 (tiga) Mata Kulaih Bahasa Indonesia #2
Tugas kelompok ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena keterbatasan pengetahuan para penulis dan kurang referensi yang ada hubungannya dengan tugas kelompok yang kami buat.
Semoga apa yang telah kami sampaikan dalam tugas kelompok Bahasa Indonesia, bisa menjadi tambahan ilmu bagi yang terkait ataupun para pembaca lainnya, Terima Kasih.